Samarinda (ANTARA) - Panitia pelaksana (Panpel) pertandingan Persisam Putra tetap menggelar pertandingan Liga Super di Stadion Utama Palaran, Kaltim.
Awalnya, Panpel bersikeras untuk menggelar pertandingan laga kandang Persisam di Stadion Segiri Samarinda, namun menyerah setelah keluar keputusan BLI (PT LI) soal permintan perpindahan stadion itu.
"Kami terpaksa menuruti keputusan BLI karena ancaman sanksi begitu berat, bukan hanya untuk panpel saja namun BLI juga akan memberikan sangsi kepada tim Persisam bila pertandingan lawan PSM tetap dilaksanakan di Stadion Segiri," kata Tommy Ermanto Pasemah ketua panpel Persisam Putra, di Samarinda, Sabtu.
Tommy mengakui baru mendapatkan surat dari BLI pada Sabtu pagi, yang isinya BLI tetap tidak memberikan ijin perpindahan laga kandang Persisam melawan PSM di Stadion Segiri Samarinda, dan akan mengenakan sanksi bagi panpel dan tim Persisam bila tetap memaksakan pertandingan di Stadion Segiri. Pertandingan itu akan berlangsung pada Minggu.
"Imbasnya begitu berat bagi tim persisam, karena bila dipaksakan tim Persisam akan dianggap kalah WO, dan itu sangat merugikan tim, makanya kami sebagai panpel juga tidak menginginkan hal itu terjadi," kata Tommy.
Tommy memang merasa kecewa dengan keputusan BLI itu, karena sudah sejak lama Panpel melakukan upaya renovasi di Stadion Segiri Samarinda, supaya laga kandang Persisam bisa dilangsungkan di sana.
Sayangnya, kata Tommy, BLI belum merespon keinginan Panpel itu dengan dalih belum melakukan verifikasi kelayakan pertandingan menggelar kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) musim 2009/2010 di Stadion yang bakal dijadikan markas baru tim Persisam Putra.
Seandainya BLI sudah melihat kondisi lapangan di Stadion Segiri kata Tommy, mungkin BLI akan merubah keputusannya, karena menurut Tommy meski stadion segiri tidak semegah Stadion Utama Palaran Kaltim, namun fasilitas dan kelengkapannya masih lebih bagus dibandingkan Stadion yang dimiliki klub LSI lainya.
"Ya itu saja masalahnya sejak kita kirimkan surat permohonan perpindahan menggelar pertandingan di Stadion Segiri belum ada tim BLI yang turun untuk melakukan verifikasi, sehingga mereka bersikukuh tidak mengabulkan permohonan panpel untuk menggelar pertandingan di Stadion Segiri," tegas Tommy mengakhiri.
Sementara itu pelatih Aji Santoso ikut menyayangkan batalnya laga kandang Persisam melawan PSM Makasar pada Minggu di Stadion Segiri, karena memang timnya sudah dipersiapkan untuk melakukan penyesuaian melaksanakan pertandingan di Stadion yang berada di tengah kota Samarinda itu.
"Sudah beberapa kali tim kami melakukan latihan di Segiri, bahkan kita juga sudah mencoba latihan malam hari menyesuaikan jadwal pertandingan melawan PSM Makassar yang akan dimainkan malam hari, sayang pertandingan tidak jadi dilangsungkan di sana," kata Aji.
Menurut Aji hal yang menguntungkan bila timnya bermain di Stadion Segiri adalah dukungan penonton yang diperkirakan bakal lebih banyak dibandingkan dengan bermain di Stadion Utama Palaran, Kaltim, karena akses menuju Segiri mudah dijangkau oleh Pusamania julukan para suporter Persisam Putra Samarinda.
"Semakin banyak dukungan suporter tentunya akan bisa memotivasi pemain untuk bisa memenangkan pertandingan," kata Aji.
Berbeda dengan Hanafing pelatih PSM Makassar, yang tetap menginginkan pertandingan dilangsungkan di Stadion Utama Palaran, Kaltim dengan alasan sudah sesuai dengan jadwal pertandingan yang dikeluarkan oleh BLI.
"Sejak awal kami maunya memang bertanding di Palaran, karena tertulisnya di Jadwal BLI memang demikian, tentu kita harus tetap mematuhinya dan tidak mau kena sanksi," tegas Hanafing.
Comments :
Posting Komentar